Fenomena 'KaburAjaDulu': Generasi Z Memilih untuk Pindah Negara

Fenomena ‘KaburAjaDulu’: Generasi Z Memilih untuk Pindah Negara

shelifestyle.id – Dengan meningkatnya ketidakpuasan dalam berbagai aspek kehidupan, semakin banyak anak muda, terutama dari generasi Z, mempertimbangkan untuk pindah ke negara lain. Mereka berharap bisa memperoleh kehidupan yang lebih baik dan peluang yang lebih menjanjikan di luar Indonesia.

Fenomena ini, yang dikenal dengan istilah ‘KaburAjaDulu’, mencerminkan keinginan anak muda untuk tidak hanya mencari pekerjaan tetapi juga untuk menjadi bagian dari komunitas global yang lebih luas.

Alasan di Balik Pindah Negara

Salah satu faktor utama yang membuat Gen Z mempertimbangkan untuk pindah negara adalah tekanan yang dirasakan dalam pendidikan dan karier di tanah air. Banyak yang meyakini bahwa kesempatan karier di luar negeri dapat menawarkan kualitas hidup yang lebih baik.

Di samping itu, ketidakpuasan terhadap sistem pendidikan dan lingkungan kerja yang dirasa kaku juga menjadi faktor pendorong bagi mereka. Rani, seorang mahasiswa tingkat akhir, mengekspresikan keinginannya, ‘Aku pengen merasakan suasana belajar yang lebih bebas.’

Negara Tujuan Populer

Beberapa negara yang menjadi tujuan favorit bagi Gen Z untuk migrasi antara lain adalah Australia, Kanada, dan Inggris. Ketiga negara ini dikenal memiliki fasilitas pendidikan yang lebih baik serta beragam kesempatan kerja.

Sebagai contoh, Kanada dikenal ramah terhadap imigran dan menawarkan berbagai program bagi pelajar internasional, sehingga menarik minat banyak anak muda untuk melanjutkan pendidikan sambil mendapatkan izin tinggal.

Heran, Ngapain Sih? Perspektif Berbeda dari Para Orang Tua

Tentu saja, tren pindah negara ini tidak selalu disambut baik oleh orang tua. Banyak dari mereka merasa khawatir akan risiko dan tantangan yang dihadapi anak-anak mereka saat tinggal di negeri asing.

Budi, seorang ayah, mengungkapkan kekhawatirannya, ‘Aku cuma mau yang terbaik untuk anakku, tapi pindah negara bukanlah hal yang mudah.’ Kebutuhan emosional dan interaksi sosial menjadi perhatian orang tua yang melihat anaknya beradaptasi dengan lingkungan baru.

BACA JUGA:  Mengadopsi Gaya Hidup Lambat di Tengah Kehidupan Modern

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *