shelifestyle.id – Teknologi terus berkembang, dan kini muncul spekulasi tentang masa depan perangkat ponsel. Perangkat yang kita kenal saat ini sebagai smartphone diprediksi akan tergantikan oleh inovasi baru.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak raksasa teknologi berusaha menciptakan perangkat untuk mengambil alih peran ponsel, tetapi hingga kini belum ada yang berhasil menggantikan fungsi utamanya.
Munculnya Potensi Pengganti Smartphone
Salah satu inovasi yang mencuri perhatian adalah smartwatches, yang dianggap bisa menjadi pengganti smartphone. Namun, perangkat ini lebih berperan sebagai pelengkap dan bukan pengganti utama.
Headset VR/AR juga dipertimbangkan sebagai calon pengganti ponsel, meskipun saat ini masih dalam tahap awal untuk dianggap sebagai pengganti sejati.
Baru-baru ini, OpenAI mengumumkan akuisisi bersama LoveFrom io yang dipimpin oleh Jony Ive, yang berencana mengembangkan perangkat baru yang disebut sebagai ‘screenless AI device’.
Ambisi OpenAI dan Tantangannya
Sam Altman dari OpenAI bersama Jony Ive bertujuan untuk menciptakan perangkat pengganti smartphone dengan dukungan kecerdasan buatan. Mereka berharap perangkat ini bisa lebih manusiawi dan alami.
Meski nilai akuisisi belum diumumkan, laporan menunjukkan bahwa kesepakatan ini dapat mencapai US$64 miliar. Tantangan pun muncul dengan gugatan pelanggaran merek dagang yang ditujukan kepada mereka.
Hakim Distrik AS, Trina Thompson, telah mengizinkan gugatan ini berlanjut ke pengadilan, sehingga mereka tidak dapat menggunakan merek ‘IYO’ atau yang serupa untuk produk yang akan diluncurkan.
Prediksi Para Pemimpin Teknologi
CEO Meta, Mark Zuckerberg, memperkirakan bahwa dominasi smartphone akan tergantikan oleh smartglasses pada tahun 2030, dengan harapan inovasi ini sudah mulai terlihat di akhir dekade ini.
Sementara itu, Elon Musk percaya bahwa masa depan perangkat pengganti smartphone adalah Neuralink, chip otak yang memungkinkan pengendalian perangkat melalui pikiran. Ia menyatakan dengan tegas, “di masa depan tak ada lagi HP, hanya Neuralink.”
Dengan dua pandangan dari pemimpin teknologi ini, muncul pertanyaan besar: Akankah kita benar-benar memasuki era tanpa smartphone dalam waktu dekat?