shelifestyle.id – Sleep paralysis atau paralisis tidur sering dianggap sebagai mimpi buruk yang menakutkan. Faktanya, ada sisi ilmiah yang menarik di balik fenomena ini dan pemahaman yang lebih baik dapat membantu kita mengenalinya.
Banyak orang mengalami sensasi terbangun tetapi tidak bisa bergerak, dan memahami sains di balik pengalaman ini bisa membantu mereka menghadapinya dengan lebih baik.
Apa Itu Sleep Paralysis?
Sleep paralysis adalah kondisi di mana seseorang terbangun dari tidur tetapi tidak bisa bergerak atau berbicara. Ini sering kali disertai dengan perasaan ketakutan, tekanan di dada, atau bahkan halusinasi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sleep paralysis bisa terjadi ketika seseorang tersadar di fase tidur REM, di mana tubuh kita seharusnya dalam keadaan lumpuh untuk mencegah kita bertindak saat bermimpi.
Penyebab Sleep Paralysis
Ada beberapa faktor yang dapat memicu sleep paralysis, seperti kurang tidur, stres berlebihan, atau perubahan pola tidur. Penelitian juga menemukan bahwa kondisi medis tertentu, seperti narcolepsy, dapat berkontribusi pada kejadian ini.
Studi menunjukkan bahwa fenomena ini lebih umum terjadi pada mereka yang memiliki gangguan tidur. Selain itu, faktor genetik juga bisa memainkan peran dalam terjadinya paralisis tidur.
Cara Mengatasi Sleep Paralysis
Mengatasi sleep paralysis melibatkan berbagai strategi yang bisa diterapkan sehari-hari. Menjaga pola tidur yang sehat dan mengelola stres adalah langkah penting untuk mengurangi frekuensi kejadian.
Menciptakan rutin tidur yang baik dapat sangat membantu. Bagi mereka yang mengalami hal ini secara teratur, berkonsultasi dengan profesional medis mungkin menjadi pilihan yang bijak untuk mendapatkan penanganan yang tepat.