shelifestyle.id – Jumlah pengunjung Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu, mencapai sekitar 5,8-5,9 juta pengunjung. Pengelola acara menyatakan bahwa cuaca buruk dan durasi acara yang lebih pendek menjadi penyebab utama turunnya angka pengunjung tersebut.
Direktur Pemasaran PT Jakarta International Expo, Ralph Scheunemann, menyebutkan, ‘Musuh terbesar kami itu memang hujan. Tahun ini, delapan sampai sembilan hari dari total hari pelaksanaan diguyur hujan.’
Penurunan Pengunjung dan Durasi Acara
PRJ 2025 dilaksanakan selama 25 hari, berbeda dengan tahun lalu yang berlangsung selama 33 hari. Menurut Ralph, durasi yang lebih pendek tahun ini disebabkan oleh bentrokan dengan acara Indo Defence 2025 di lokasi yang sama.
Meskipun ada penurunan, Ralph mencatat adanya hari-hari tertentu di mana pengunjung mencapai angka yang melebihi tahun lalu. Ia menyatakan, ‘Ada hari kita menang besar, ada hari kalah tipis. Tapi secara total memang di bawah tahun lalu karena jumlah hari lebih sedikit.’
Dengan total pengunjung mencapai sekitar 5,9 juta, PRJ 2025 menunjukkan angka yang lebih rendah dibandingkan 6,3 juta pengunjung pada 2024. Ralph menambahkan, ‘Kalau tidak ada pemangkasan hari, saya rasa kita bisa lampaui tahun lalu.’
Dampak Ekonomi dan Ruang Kerja
Ralph memperkirakan nilai transaksi yang terjadi di PRJ 2025 mencapai Rp 7,2-7,3 triliun. Angka ini sedikit menurun dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 7,5 triliun.
Ia menjelaskan bahwa nilai transaksi bukan satu-satunya indikator keberhasilan PRJ. ‘PRJ ini lapangan kerja juga. Sebelum dibuka saja, sekitar 25.000 orang sudah bekerja di dalam, mulai dari SPG, kebersihan, keamanan, dan lainnya,’ kata Ralph.
Tak hanya itu, PRJ juga dipercaya dapat memberikan efek ganda terhadap ekonomi masyarakat sekitar. ‘Kami terus berupaya menjaga kualitas Jakarta Fair agar menjadi ajang yang memberikan manfaat ekonomi, hiburan, dan kebanggaan bagi masyarakat Jakarta dan sekitarnya,’ tutup Ralph.
Tantangan dan Rencana Masa Depan
Ralph juga mencatat adanya keluhan soal kemacetan dan masalah parkir selama PRJ berlangsung. Ia mengungkapkan, ‘Itu memang terjadi terutama saat libur nasional di hari Jumat, yang pengunjungnya datang bergelombang dari pagi sampai malam.’
Untuk menanggulangi masalah ini, pihak penyelenggara telah berkoordinasi dengan kepolisian. Ralph menambahkan rencana pembangunan gedung baru seluas 25.000 meter persegi yang akan digunakan untuk PRJ tahun depan.
Malam penutupan PRJ 2025 diadakan pesta kembang api yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Jakarta dan tokoh publik. ‘Yang paling penting, para peserta senang, pengunjung juga happy. Bahkan peserta-peserta tahun depan sudah berebutan tempat dari sekarang,’ ujarnya.