shelifestyle.id – Perkembangan sistem kecerdasan buatan (AI) tengah mengancam sejumlah profesi dan memicu pembicaraan hangat di kalangan profesional. CEO Preplexity, Aravind Srinivas, memperingatkan bahwa hilangnya beberapa pekerjaan dapat terjadi lebih cepat dari yang diperkirakan.
Dia juga memaparkan bagaimana browser berbasis AI yang disebut Comet berupaya mengotomatisasi banyak tugas pekerjaan, berpotensi mengubah cara kita bekerja di masa depan.
Revolusi Dunia Kerja dan Peran AI
Dalam podcast yang disiarkan oleh The Verge berjudul ‘Decoder’, Srinivas menjelaskan bahwa browser AI seperti Comet bisa menjadi solusi awal untuk mengotomasi berbagai tugas pekerjaan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas profesional di seluruh dunia.
Preplexity menargetkan untuk mengotomatiskan serangkaian tugas mulai dari proses perekrutan hingga pengelolaan jadwal rapat. “AI dapat berfungsi mulai dari menemukan kandidat di LinkedIn hingga mengatur janji wawancara—all in one process—tanpa intervensi manusia,” jelasnya.
Namun, pergeseran ini juga membawa risiko kehilangan pekerjaan, terutama di sektor kerah putih seperti perekrutan dan administrasi.
Konsekuensi Otomatisasi Bagi Pekerja
Srinivas mengingatkan bahwa otomatisasi menghadirkan perubahan fundamental dalam cara manusia berfungsi di tempat kerja. “Tugas yang sebelumnya memakan banyak waktu kini dapat diselesaikan hanya dalam satu perintah kepada AI,” katanya.
Peran manusia diharapkan akan bertransformasi dari pelaksana tugas menjadi pengawas hasil kerja AI. Contohnya, Comet dapat mengelola komunikasi dan menjadwalkan tanpa campur tangan manusia.
Visi Srinivas ini menunjukkan arah menuju produktivitas yang lebih efisien dan berkelanjutan, meskipun menimbulkan tantangan bagi pekerja.
Pandangan Berbeda Tentang Masa Depan AI
Seiring dengan berkembangnya teknologi, Srinivas menegaskan bahwa AI akan segera mengubah cara kerja organisasi dan bisa berisiko menggantikan banyak posisi. Hal ini memunculkan beragam prediksi mengenai dampak yang ditimbulkan oleh AI.
CEO Anthropic, Dario Amodei, memperingatkan bahwa kemungkinan AI akan melampaui kemampuan manusia dalam waktu dekat. Namun, CEO Alphabet, Sundar Pichai, memiliki pandangan yang berbeda, meyakini bahwa AI akan menciptakan peluang baru alih-alih ancaman bagi pekerjaan.
Dalam situasi ini, penting bagi pekerja untuk mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang diakibatkan oleh otomatisasi yang semakin marak.