Varian Baru COVID-19 XFG atau 'Stratus' Mencuat di Indonesia

Varian Baru COVID-19 XFG atau ‘Stratus’ Mencuat di Indonesia

shelifestyle.id – Kementerian Kesehatan RI baru-baru ini mengonfirmasi kemunculan varian baru COVID-19 bernama XFG atau ‘Stratus’ yang kini mendominasi Indonesia. Varian ini ditandai dengan gejala tidak biasa, yaitu suara serak.

Deteksi varian Stratus telah mencapai 100 persen pada sampel yang diperiksa di Indonesia pada bulan Juni, menyusul lonjakan kasus di negara lain, termasuk Inggris. Selain itu, varian ini juga menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemantauan Varian Baru di Indonesia

Kementerian Kesehatan RI melakukan pemantauan varian baru COVID-19 secara rutin melalui 39 Puskesmas, 35 rumah sakit, dan 14 Balai Karantina Kesehatan. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa varian XFG atau ‘Stratus’ mendominasi 100 persen spesimen yang diperiksa pada bulan Juni 2025.

Tujuan dari pemantauan ini adalah untuk mengawasi tren penyakit, gejala, hingga karakteristik virus. Di tahun 2025 hingga minggu ke-30, sebanyak 291 kasus COVID-19 terdeteksi dari 12.853 spesimen dengan positivity rate kumulatif sebesar 2,26 persen.

Sebelumnya pada bulan Mei 2025, varian XFG teridentifikasi dalam 75 persen spesimen. Peningkatan dominasi hingga 100 persen terjadi pada bulan Juni, sementara varian XEN yang terdeteksi pada 25 persen spesimen pada Mei tidak menunjukkan laporan kasus pada bulan Juni.

Penyebaran Global Varian XFG

Varian Stratus bukan hanya menjadi masalah di Indonesia, melainkan juga telah memicu lonjakan kasus di Inggris. Pada bulan Mei, varian ini menyumbang 10 persen dari seluruh kasus COVID-19 di Inggris, namun meningkat menjadi 40 persen pada bulan Juni.

WHO telah mengategorikan varian XFG sebagai variant under monitoring (VUM) karena peningkatan prevalensinya yang signifikan secara global. Varian ini merupakan rekombinasi dari subvarian LF.7 dan LP.8.1.2, dengan pengambilan sampel pertama pada 27 Januari 2025.

BACA JUGA:  Tips Berkendara Jauh Tanpa Nyeri Punggung

Dari dua subvarian Stratus yang beredar, hanya varian XFG yang diakui dalam daftar VUM oleh WHO, yang menunjukkan pentingnya pengawasan ketat terhadap varian ini untuk mencegah penyebarannya.

Gejala Khas Varian Stratus

Dokter umum dr Kaywaan Khan dari Hannah London Clinic mengungkapkan bahwa varian Stratus memiliki mutasi spesifik pada protein spike. Mutasi ini memungkinkan varian Stratus untuk menghindari antibodi dari infeksi sebelumnya dan dari vaksinasi, berbeda dibandingkan varian lainnya.

Meskipun varian ini mungkin tidak lebih parah dibandingkan dengan varian COVID-19 sebelumnya, dr Khan menyebutkan bahaya satu gejala khas. ‘Salah satu gejala paling mencolok dari varian Stratus adalah suara serak atau parau,’ ungkapnya.

Dokter Khan juga menekankan bahwa gejala dari varian ini umumnya tergolong ringan hingga sedang. Ia merekomendasikan agar individu yang terkonfirmasi positif COVID-19 tetap di rumah dan menjalani isolasi, mengingat varian ini sangat mudah menular.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *